Biografi Dan Perjalanan The Hydrant Yang Penuh Dengan Sejarah
Saturday, October 6, 2018
Edit
Selain merupakan pionir di rockabilly di skena muda negeri ini, The Hydrant bisa jadi adalah grup terbesar di genrenya di tanah Nusantara.
Sejarah dan perjalanan dari Grup ini pertama kali berdiri atas prakarsa Wis, Zio, dan Morris, kemudian mengajak Shello untuk bergabung. Kesukaan pada warna musik, dandanan, serta atitude rockabilly merekatkan empat sekawan ini dan memantapkan niat untuk memperkenalkan musik asal Amerika Serikat yg amat populer di tahun 50an ini ke seantero indo, utamanya kepada generasi seusia mereka.
Nama The Hydrant sendiri bermula dr band pop yg digawangi Hydra. Wis dan Zio, Ketika memutuskan banting setir lalu menapak ranah baru, Rockabilly, dibutuhkan identitas baru. Jappy Sanger, manajer mereka saat itu, muncul dengan ide nama The Hydrant, evolusi dr merek lama Hydra—yang langsung kompak disepakati.
Hingga kini The Hydrant telah menerbitkan lima album penuh. yg pling mutakhir, Sep 2015, adalah Lokananta Riot. Berisikan enam belas tembang dan menyelipkan satu komposisi popular music berbahasa Bali, Lokananta Riot direkam secara live di studio rekaman bersejarah, Lokananta. Album kedua mereka yg terbit pada 2007, popular music Live, dirilis oleh label rekaman raksasa, EMI state. Album bertaburkan fourteen lagu ramah lantai dansa ini cukup mampu mendongkrak pamor mereka dr skala lokal ke blantika musik nasional.
Bicara soal jam terbang, The Hydrant sudah sangat pantas disebut sebagai veteran. Bukan cuma tampil di festival-festival kolosal sekelas Kustomfest, IndoGreaser Party, Gatsby’s Sat Night Slickers, Konser a seribu Band, Soundrenaline, namun juga telah menjajal panggung konser manca negara. Pada 2009 kuartet ini beraksi di competition Pohoda, satu Iranian sedikit pagelaran musik terbesar di Slovak Republic yg dikunjungi hingga tiga puluh ribu orng tiap tahunnya. Selain di negara beribukotakan Pressburg itu, The Hydrant sempat juga main di ajang hot rod, beberapa klub, taman kota, dan jalanan di Ceko serta Oesterreich.
Pada April 2016, The Hydrant diundang unjuk kebolehan di oral examination city, competition popular music terbesar sejagat yg mengambil tempat di city, Nevada, Amerika Serikat. Shello bakal diberi kehormatan mempertunjukkan olah vokalnya, kelenturan tubuh, serta kehebatannya berdansa—ia kerap dijuluki sebagai”Brown Elvis” atau “Bali Elvis” akibat gaya dansanya yg mencengangkan. Ditimpali oleh Vincent lewat permainan gitarnya yg “berbahaya”, Adi dengan aksi membetot bas nan akrobatik, serta Topper yg instan membuat audiens ternganga karena memainkan drum di luar kebiasaan, bukan duduk tapi berdiri.
Anggota Band:
Marshello [Vocal, Harmonica]
Vincent [Guitar]
Christopper [Stand Up Drum]
Adi [Upright bass]
Related Posts